Hot NewsInternasional

Mengejutkan! Iron Dome Israel Ditembus Rudal Iran, Ini Faktanya

TEL AVIV – Iron Dome Israel ditembus rudal Iran dalam serangan terbaru yang mengejutkan dunia. Sistem pertahanan udara canggih milik Israel itu dikenal sangat andal, namun kali ini gagal menghadang serangan rudal dari Iran.

Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, selama ini dikenal sebagai salah satu teknologi intersepsi rudal paling andal di dunia. Namun, efektivitasnya mulai dipertanyakan menyusul keberhasilan sejumlah rudal Iran yang dapat menembus pertahanan tersebut dan menghantam wilayan Tel Aviv, termasuk area strategis seperti Distrik Kirya yang menjadi markas Pasukan Pertahanan Israel (IDF) serta kantor Kementerian Pertahanan.

Serangan ini dilakukan karena respons Iran atas tindakan militer Israel di sejumlah kawasan Iran beberapa waktu yang lalu. Dalam aksi balasan tersebut, Iran meluncurkan serangan besar-besaran yang diklaim sebagai bentuk “hukuman” untuk Tel Aviv.

Serangan Iran mencakup hingga 100 pesawat nirawak yang diluncurkan secara bergelombang, beberapa di antaranya dilaporkan menembus sistem pertahanan berlapis-lapis Israel meskipun ada intersepsi. Jumat, sekitar pukul 9 malam waktu setempat, sirene meraung di seluruh Tel Aviv, diikuti oleh suara sistem pertahanan rudal Arrow Israel yang mencegat beberapa rudal yang masuk, dengan puing-puing jatuh ke tanah.

Namun, sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel berhasil ditembus ketika rudal Iran menghantam gedung perumahan bertingkat tinggi di pusat kota Tel Aviv, menyebabkan kerusakan parah pada fasad, memecahkan jendela, dan membiarkan baja bengkok terbuka. Petugas tanggap darurat menelusuri reruntuhan untuk mencapai lokasi kejadian.

Setidaknya 15 orang terluka di wilayah Tel Aviv, dengan dua orang luka kritis, menurut laporan dari layanan darurat dan The Times of Israel. Serangan rudal Iran juga menyebabkan kerusakan di dekat kompleks militer Kirya di Tel Aviv, yang menjadi markas besar militer dan Kementerian Pertahanan Israel, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang efektivitas pertahanan udara Israel. Jumlah korban tewas akibat serangan rudal Iran terhadap Israel mencapai sedikitnya tiga orang.

Kejadian ini pun memicu pertanyaan: bagaimana mungkin sistem pertahanan sekelas Iron Dome dapat ditembus? Ternyata ini penyebabnya.

Baca Berita Hot News Lainnya

Mengapa Iron Dome Israel Ditembus Rudal Iran?

Iran bukan sekadar meluncurkan satu atau dua rudal, melainkan menyerang dalam jumlah besar secara bersamaan. Berdasarkan laporan dari Associated Press dan The Guardian, lebih dari 270 rudal dan drone dilepaskan serentak ke sejumlah wilayah di Israel.
Sistem Iron Dome, yang pada dasarnya dirancang untuk menghadapi rudal jarak pendek secara selektif, tidak dirancang untuk menangani serangan skala besar seperti ini. Sistem ini memiliki batas dalam jumlah target yang bisa dihadapi pada waktu bersamaan. Ketika jumlah proyektil yang masuk melebihi kapasitas radar dan peluncurnya, sistem akan mengalami kelebihan beban dan tak semua rudal bisa dicegat.

Selain itu, Iron Dome sangat bergantung pada rudal pencegat Tamir, yang harganya mencapai USD 40.000 hingga USD 50.000 per unit. Dalam situasi serangan yang berlangsung intens dan terus-menerus, persediaan interseptor dapat menipis, membuat sistem kewalahan menghadapi ratusan rudal dan drone dalam waktu yang singkat. Taktik inilah yang digunakan oleh Iran, Houthi, dan bahkan Hamas dalam menggempur wilayah Israel.

Iran tak hanya mengandalkan rudal konvensional, tetapi juga menggunakan rudal balistik berpemandu seperti Haj Qassem dan Qassem Bassir yang dilengkapi teknologi MaRV, memungkinkan manuver tajam di akhir lintasan. Rudal hipersonik Fattah-1 juga diduga digunakan, melaju hingga Mach 13–15. Kecepatan tinggi dan kemampuan manuver ini membuat sistem Iron Dome kesulitan mendeteksi dan mencegat, karena waktu respons sangat terbatas.

Fakta di Balik Iron Dome Israel Ditembus Rudal Iran

Fakta Irone Dome Israel Di tembus Rudal Iran
Serangan Rudal Iran Menembus Iron Dome Israel

Iron Dome sejatinya tidak dibuat untuk menangkal rudal balistik atau misil jarak menengah. Sistem ini lebih efektif terhadap ancaman roket jarak pendek seperti Qassam atau Katyusha. Rudal seperti Haj Qassem yang mampu menjangkau hingga 1.200 km berada di luar jangkauan operasional Iron Dome. 

Untuk menghadapi rudal jarak menengah, Israel biasanya mengandalkan sistem lain seperti David’s Sling, Arrow 2, Arrow 3, hingga sistem THAAD milik AS. Namun, sistem-sistem ini kemungkinan belum aktif sepenuhnya atau terlalu lambat merespons serangan mendadak dari Iran.